Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah II

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PENANGGUNG JAWAB: EMAH MARHAMAH, S.Kep, Ns., M.Kep

Laboratorium Keperawatan Medikal-Bedah  2 merupakan tempat kegiatan proses pembelajaran praktikum mata kuliah Keperawatan Medical-Bedah dengan metode Demonstrasi dan Simulasi dalam latihan menerapkan keterampilan tindakan Keperawatan Medikal-bedah, secara optimal sebelum praktik di Rumah Sakit. Laboratorium ini didesain seperti di Rumah Sakit.

Target kompetensi yang harus dicapai adalah sebagai berikut :

  1. Mampu Melakukan Pengkajian Pada Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas patologis sistem muskuloskeletal, persyarafan dan indera.
  2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik Pada Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas patologis sistem muskuloskeletal, persyarafan dan indera :bentuk dan gait tubuh, fungsi sensorik, motorik dan keseimbangan, pemeriksaan refleks dan visus.
  3. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas patologis sistem muskuloskeletal, persyarafan dan indera:
  • Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu jalan: kursi roda, kruck dan tripot.
  • Mengukur kekuatan otot.
  • Melatih ROM.
  • Pemberian tirah baring dan pengaturan posisi tubuh optimal untuk gerak sendi aktif/ pasif.
  • Melakukan elevasi ekstremitas.
  • Latihan orientasi.
  • Pembersihan telinga luar, serumen.
  • Edukasi penggunaan alat bantu.
  • Promosi kepatuhan program latihan dan aktifitas fisik.
  • Pencegahan osteoporosis dan perawatan gips.
  • Kolaborasi dengan fisioterapi.
  • Kolaborasi dengan terapis okupasi.
  • Pemantauan atau pencegahan kejang berulang, parastesia, GCS/ tingkat kesadaran, peningkatan tekanan intracanial, tingkat delirium, tingkat orientasi, perubahan sensasi.
  • Melakukan pencegahan manuver valsalva.
  • Melakukan stimulasi taktil dan verbal.
  • Perawatan gips dan traksi.
  • Edukasi perawatan alat bantu dengar.
  • Pemantauan status neurologis.
  • Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia.
  • Pemantauan CPP (cerebral perfusion pressure).
  • Melakukan latihan memori.
  • Melakukan stimulasi kognitif.

4. Mampu Melakukan Pengkajian Nyeri dan Gangguan Tidur (Insomnnia).

5. Mampu Melakukan Pemeriksaan Fisik saat nyeri.

  • Mengukur Skala Nyeri.
  • Pemeriksaan PQRST.
  • Pengkajian terhadap stress.

6. Mampu melakukan tindakan pada nyeri dan gangguan tidur.

  • Melakukan tindakan relaksasi dan distraksi (massage, imagenary).
  • Membantu melaksanakan ritual tidur.
  • Edukasi menejemen nyeri.
  • Pemantauan nyeri secara mandiri.
  • Pemberian teknik relaksasi.
  • Pengaturan posisi yang nyaman (misal topang dengan bantal, jaga sendi selama pergerakan).
  • Latihan otogenik.
  • Pemberian teknik relaksasi terbimbing.
  • Pemberian terapi music.
  • Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian.
  • Pemberian akupresur.

7. Mampu melakukan pengkajian pada pasien hipotermi dan hipertermi.

8. Mampu memasang cooler blanket.

9. Mampu memasang warmer blanket.

10. Mampu melakukan pengkajian pada luka bakar.

11. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada luka bakar.

  • Pemeriksaan terhadap integritas kulit atau jaringan.
  • Pemeriksaan tanda infeksi atau radang.
  • Pemeriksaan tanda penurunan kesadaran.
  • Pemeriksaan tanda kecemasan.

12. Mampu merawat luka bakar.

13. Mampu memberi kompres pada luka.

14. Mampu melakukan pengkajian pre, intra dan post operatif.

15. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada pasien pre, intra, dan post operatif.

16. Mampu melakukan keperawatan preoperatif .

  • Melakukan perawatan preoperatif.
  • Membersihkan daerah operasi .
  • Melaksanakan pelaksanaan informed concent.

17. Mampu melakukan tindakan keperawatan post operatif.

  • Menyiapkan tempat tidur aether bed.
  • Anamnesa dan observasi sirkulasi (TD, Nadi, Pernafasan, Suhu).
  • Mengobservasi perdarahan.
  • Melakukan pemeriksaan kesadaran.
  • Mengobservasi bising usus.
  • Melatih ambulasi.
  • Melakukan perawatan amputasi.
  • Melakukan perawatan pasca operasi.
  • Melakukan perawatan luka.