Laboratorium Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

PENANGGUNG JAWAB: NOVIDA PRIMA WIJAYANTI, S.Kep, Ns., M.Kep

Laboratorium Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Intensif merupakan suatu tempat kegiatan proses pembelajaran praktikum mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Intensif, atau ruang demonstrasi yang digunakan untuk latihan menerapkan keterampilan tindakan Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Kritis, secara optimal sebelum memasuki praktik di Rumah Sakit. Ruangan keperawatan gawat darurat didesain seperti ruang UGD yang memiliki ruang Triage dimana mahasiswa bisa melakukan simulasi dalam upaya pemberian pelayanan keperawatan di UGD.

Target yang harus dicapai adalah sebagai berikut :

  1. Mampu melakukan pengkajian kegawatdaruratan.
  • Melakukan pemeriksaan fisik pada kondisi kegawatdaruratan.
  • Melakukan pemeriksaan tingkat kesadaran.
  • Melakukan pemeriksaan nadi.
  • Melakukan pemeriksaan kepatenan jalan nafas.
  • Melakukan pemeriksaan nafas.
  • Melakukan prosedur triage.

2. Mampu melakukan tindakan kegawatdaruratan:

  • Pemberian balut tekan.
  • Tindakan resusitasi jantung paru.
  • Pemasangan neck collar.
  • Manajemen jalan nafas tanpa alat (triple maneuver) dan dengan Alat (OPA dan NPA).
  • Tindakan mengeluarkan benda asing.
  • Tindakan menghentikan perdarahan (positioning, balut tekan & tourniquet).
  • Stabilisasi, evakuasi, dan transportasi.
  • Menjahit luka.
  • Dukungan ventilasi dengan dengan bag-valve-mask.
  • Pembebasan jalan nafas (head tilt, chin lift, jaw trust, in line).
  • Pengaktifan code blue.
  • Pemantauan CVP.
  • Pemasangan monitor jantung.
  • Perawatan akses vena sentral.
  • Pengeluaran sumbatan benda padat dengan forcep mcgill.
  • Pemasangan torniket pneumatic.
  • Pemberian defibrilasi.
  • Pemasangan akses vena sentral.
  • Pemantauan PAP & PAWP

3. Mampu menguasai konsep dasar manajemen bencana.

  • Menguasai konsep manajemen bencana.
  • Menguasai dampak bencana terhadap kesehatan.
  • Menguasai sistem penanaganan bencana terpadu.
  • Menguasai aspek etik dan legal dalam keperawatan bencana.
  • Menguasai analisis resiko bencana dan mitigasi bencana.

4. Mampu menguasai konsep dan model triage

  • Menguasai konsep dan model triage
  • Menguasai penilaian sistematis sebelum saat, dan setelah bencana pada korban.
  • Menguasai surveilance
  • Menguasai populasi rentan berbasis komunitas.
  • Menguasai dokumentasi dan hasil penilaian bencana.

5. Mampu menguasai konsep sistem menejemen korban massal.

  • Menguasai manajemen korban massal.
  • Menguasai manajemen sistem informasi dan komunikasi.
  • Menguasai manajmemen SDM dan logistik.

6. Mampu menguasai pengelolaan kegawatdaruratan bencana.

  • Melakukan pengelolaan kegawatdaruratan bencana: Comment controll – Coordination-Comunication (4Cs).
  • Melakukan perawatan psikososial pada korban bencana (trauma healing).
  • Melakukan kerjasama tim inter dan multidisiplin.
  • Melakukan hospital disaster plan (HDP) Dan primary health care disaster plan (PHCDP).