Laboratorium Keperawatan Anak

KEPERAWATAN ANAK

PENANGGUNG JAWAB:  WAHYU TRI ASTUTI S.Kep, Ns., M.Kep

Laboratorium Keperawatan Anak merupakan tempat kegiatan proses pembelajaran praktikum mata kuliah Keperawatan Anak dengan metode Demonstrasi dan Simulasi dalam latihan menerapkan keterampilan tindakan Keperawatan Anak sesuai usia tumbuh kembang (bayi, toddler, pra sekolah, sekolah, dan remaja), secara optimal sebelum praktik di Rumah Sakit. Laboratorium keperawatan ini di desain seperti Rumah Sakit.

Target kompetensi yang harus dicapai mahasiswa adalah sebagai berikut:

  1. Mampu melakukan screening tumbuh kembang pada anak:
  • Menimbang bb, mengukur TB, LK, LLA, IMT.
  • Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang pada anak.
  • Screening pertumbuhan dan perkembangan pada anak menggunakan SDIDTK/KPSP deteksi dini stunting.
  • Bermain anak.
  • Imunisasi dasar.

2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada neonatus.

  1. Mempertahankan status pernafasan pada bayi baru lahir.
  2. Mempertahankan termoregulasi pada bayi baru lahir: penggunaan inkubator.
  3. Pencegahan infeksi pada bayi.
  4. Mempertahankan kecukupan nutrisi pada bayi : Konseling ASI, Cara pemberian ASI & Cara memerah dan menyimpan ASI.
  5. Edukasi promosi perkembangan bayi atau anak.

3. Mampu melakukan pengkajian pada anak sakit: minimalisasi dampak hospitalisasi/ TAB.

4. Mampu merencanakan atau penyusunan proposal terapi aktivitas bermain.

5. Mampu melakukan role play terapi aktivitas bermain.

6. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada anak sakit:

  • Pemeriksaan kecukupan oksigen dan sirkulasi.
  • Pemeriksaan perubahan irama nafas dan jantung.
  • Pemeriksaan bunti nafas dan bunyi jantung.

7. Mampu melakukan pemeriksaan diagnostik pada anak sakit:

  • Perekaman EKG.
  • Pengambilan sputum, speciment darah vena dan arteri.
  • Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan echocardiographi.

8. Mampu melakukan pemantauan tanda vital.

9. Mampu melakukan pemantauan saturasi.

10. Mampu membuka jalan nafas: posisi ekstensi, fowler, semi fowler, postural drainage.

11. Mampu memberikan oksigen nasal kanul dan simpel mask.

12. Mampu melakukan pemasangan monitor jantung.

13. Mampu melakukan fisioterapi dada.

14. Mampu memberikan terapi inhalasi (nebulizer).

15. Mampu melakukan suction atau penghisapan lendir.

16. Mampu memasang dan memonitor transfusi darah.

17. Mampu pemberian kemoterapi dan disferal.

18. Mampu perawatan anak dengan kemoterapi.

19. Mampu anamnesa pada anak dengan gangguan kebutuhan cairan.

20. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada gangguan kebutuhan cairan.

  • Menghitung balance cairan.
  • Mengukur tingkat dehidrasi.
  • Overload cairan atau edema.
  • Pemeriksaan kekurangan mineral dan elektrolit.

21. Mampu melaksanakan pemeriksaan diagnostik.

  • Pengambilan speciment urin dan darah untuk pemeriksaan analisa urine dan elektrolit.

22. Mampu menghitung balance cairan (intake&output).

23. Mampu melakukan pembatasan cairan.

24. Mampu memberikan cairan intravena.

25. Mampu melakukan perawatan infus.

26. Mampu melakukan perawatan kateter.

27. Mampu memberikan obat sesuai program terapi.

28. Mampu melakukan pemantauan hypovolemia atau dehidrasi.

29. Mampu melakukan resusitasi cairan.

30. Mampu melakukan pengkajian pada anak dengan gangguan aktivitas.

31. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada anak dengan gangguan aktivitas.

  • Pemeriksaan bentuk dan gait tubuh.
  • Pemeriksaan fungsi syaraf cranial.
  • Pemeriksaan fungsi sensorik, motorik, keseimbangan dan pemeriksaan refleks.

32. Mampu melatih pasien menggunakan alat bantu jalan: kursi roda, kruck, tripot.

33. Mampu melatih ROM.

34. Mampu mengukur dan melatih kekuatan otot.

35. Mampu melakukan pemantauan TIK.

36. Mampu melakukan pemantauan delirium dan tingkat kesadaran.

37. Mampu melakukan tepid water sponge.

38. Mampu pembersihan telinga bagian luar.

39. Mampu melakukan pendampingan saat kejang.

40. Mampu melakukan prinsip isolasi pada anak dengan campak.

41. Mampu pembersihan serumen.

42. Mampu melakukan pencegahan kejang, pemantauan kejang berulang dan reorientasi pasca kejang.

43. Mampu melakukan teknik restrain pada anak.

44. Mampu melakukan penatalaksanaan saat kejang pada anak.

45. Mampu melakukan irigasi telinga.

46. Mampu mengedukasi perawatan alat bantu dengar.

47. Mampu melakukan pemeriksaan fisik  pada bayi resiko tinggi:

  • Menimbang BB, PB, LK, LLA, LD.
  • Mengukur balard score.
  • Mengukur derajat ikterus atau

48. Mampu memberikan minum melalui cawan bayi.

49. Mampu mengedukasi pijat bayi.

50. Mampu mengedukasi terapi skin to skin atau metode kanguru.

51. Mampu mengedukasi cara perawatan bayi di rumah.

52. Mampu mengedukasi menyusui, perlekatan saat menyusui, pemberian MP-ASI.

53. Mampu merawat dan memberikan nutrisi melalui OGT dan feeding drip.

54. Mampu merawat bayi dalam incubator.

55. Mampu merawat bayi dengan fototerapi atau blue light.

56. Mampu memberikan konseling laktasi.

57. Mampu melakukan pemeriksaan fisik  pada anak dengan kebutuhan khusus:

  • Screening menggunakan CHAR.
  • Pemeriksaan dengan kuesioner gangguan mental emosional atau MMSE.

58. Mampu melakukan tindakan pada anak kebutuhan khusus:

  • Pemenuhan kebutuhan diri.
  • Pemenuhan istirahat.
  • Pemenuhan nutrisi.
  • Stimulasi tumbuh kembang dan kemampuan komunikasi.
  • Edukasi parenting.
  • Penyusunan jadwal aktivitas atau ADL dan istirahat harian.
  • Perawatan relatif pada anak.
  • Promosi aktivitas atau latihan fisik pada anak.
  • Konseling keluarga anak dengan kebutuhan khusus.
  • Pendampingan orang tua dengan anak kebutuhan khusus.

59. Mampu melakukan anamnesa pada bayi dengan gangguan eliminasi: ANC, INC dan PNC, pola eliminasi fecal dan urine.

60. Mampu melakukan pemeriksaan fisik  pada sistem pencernaan dan system kemih: colok dubur atau rectal tuse, bising usus 61. Mampu melakukan pencegahan aspirasi.

62. Mampu memberikan nutrisi melalui dot/ OGT/ cawan.

63. Mampu mengedukasi perawatan kateter urine.

64. Mampu merawat kateter urine, stoma dan urostomy.

65. Mampu melakukanirigasi kandung kemih dan stoma.

66. Mampu menyiapkan pre operatif care: menyiapkan informed concent.

67. Mampu melakukan perawatan pre dan pasca operasi:

  • Menyiapkan TT aether bed.
  • Anamnesa dan observasi sirkulasi (TD, nadi, pernafasan dan suhu tubuh).
  • Observasi perdarahan.
  • Pemeriksaan kesadaran.
  • Observasi bising usus.
  • Bimbing latihan nafas dalam.
  • Bimbing batuk efektif.
  • Latihan ambulasi.

68. Mampu mengedukasi perawatan stoma.

69. Mampu melakukan irigasi urostomy.

70. Mampu melakukan menejemen terpadu balita sakit (MTBS) di tatanan pelayanan kesehatan pada umur 0-2 bulan dan umur 2 bulan- 5 tahun.